Suatuketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal 3 kerat roti yang satu dipegang beliau dan yang 2 dibawa oleh temannya tsb. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat,nabi Isa berkata 'baiklah,kita sudah lelah,mari kita beristirahat disini,mana roti

Pada suatu ketika, pernah Nabi Isa melakukan perjalanan yang jauh menuju kota lain untuk berdakwah. Beliau ditemani oleh seorang Yahudi. Selama perjalanan Nabi Isa membawa bekal berupa 3 kerat roti. Satu dibawa Nabi Isa dan 2 lagi dibawa oleh Yahudi tersebut. Setelah menempuh perjalanan panjang, Nabi Isa akhirnya memutuskan untuk beristirat dan mencari tempat berteduh. Nabi Isa berkata “Kita sudah berjalan jauh, mari istirahat terlebih dulu. Mana roti yang kamu bawa. Kita makan dulu,” Sebelum makan Nabi Isa beribadah terlebih dahulu. Melihat Ruhullah sedang beribadah, Yahudi tersebut kemudian berpikir “Kalau roti yang aku bawa dimakan oleh Nabi Isa maka aku pasti tidak kenyang. Lebih baik, aku makan dulu selagi ia tidak tahu.” Yahudi tersebut lantas agak menjauh dari posisi Nabi Isa dan memakan roti satu potong. Usai beribadah, Nabi Isa bertanya tentang roti yang dibawa Yahudi agar bisa dimakan bersama – sama. Dengan gugup Yahudi itu mengatakan jika ia hanya membawa roti satu saja. Nabi Isa tak mau berdebat, beliau kemudian berkata “Baiklah jika begitu.” Setelah makan, perjalanan mereka dilanjutkan. Di tengah jalan, Nabi Isa bertemu seorang yang buta. Nabi Isa kemudian berdoa kepada Alloh swt dan mengobati orang yang buta itu hingga mampu melihat kembali. Orang yang buta sejak lahir itu tak henti – hentinya berterima kasih. Melihat peristiwa itu, Yahudi tadi sempat takjub. Nabi Isa kemudian berkata, “ Demi Alloh yang Maha Menyembuhkan, aku tanya sekali lagi, kemana roti yang satunya lagi?” Yahudi itu tetap bersikeras, “Sungguh aku hanya membawa satu roti saja”. Nabi Isa lagi – lagi terdiam dan melanjutkan perjalanan. Karena bekal sudah menipis, Nabi Isa kemudian berburu rusa. Setelah disembelih dan dipanggang, mereka kemudian memakan daging rusa itu sampai kenyang. Tetapi, masih ada sedikit daging rusa yang kemudian didoakan oleh Nabi Isa Ajaib, setelah Nabi Isa mendoakan daging rusa itu, seketika rusa menjadi utuh bahkan hidup kembali seperti semula. Lagi-lagi, Yahudi itu takjub. Nabi Isa kemudian bertanya,” Demi Alloh yang menghidupkan kembali makhlukNya. Aku tanyakan siapa yang memakan satu roti yang kita bawa?” Yahudi itu tetap ngotot bahwa ia tidak memakannya. Pagi pun menjelang, setelah berjalan tak beberapa lama mereka melintasi sungai. Nabi Isa terus berjalan di atas air. Belum selesai kekagumannya, sang Yahudi kembali ditanya dan tetap berbohong. Hingga sampailah mereka di sebuah gunung batu. Di sana tampak 3 bongkah emas yang berkilauan. Yahudi itu meloncat kegirangan. Nabi Isa pun membagi 3 emas itu masing – masing 1 emas. Sedangkan, sisa 1 emas akan ia berikan untuk orang yang sudah memakan roti bekalnya kemarin. Sontak, Yahudi baru mau mengakui perbuatannya. Akhirnya, Nabi Isa memberikan ketiga emas itu dan bergegas pergi. Tinggallah Yahudi itu sendirian, ia bingung cara membawa 3 bongkah emas di pundaknya. Terseok – seok berjalan, tak disangka ia bertemu perampok yang ingin merampas emas itu. Kalah dalam pertarungan, Yahudi itu pun mati terbunuh di tangan perampok. Terbukti, bahwa keserakahan hanya menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri. Semoga kisah inspiratif ini bermanfaat ya.
KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Sunday, 12 Rajab 1443 / 13 February 2022. Menu. HOME; RAMADHAN
Suatu ketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal 3 kerat roti yang satu dipegang beliau dan yang 2 dibawa oleh temannya tsb. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat,nabi Isa berkata baiklah,kita sudah lelah,mari kita beristirahat disini,mana roti yang kau bawa, mari kita makan. Sebelum memakan roti Nabi Isa As bergegas sholat terlebih dahulu. Dalam hati si yahudi berkata enak saja,roti yang ku bawa ingin dimakan padahal dia membawa juga satu roti,ah..sebaiknya aku makan dulu roti yg satu ini’. ia pun menjauh dari Nabi Isa yang sedang sholat dan memakan roti yang satu. Selesai sholat Nabi Isa As menanyakan roti kepada si yahudi untuk dimakan bersama-sama namun si yahudi berdalih bahwa ia hanya membawa satu roti,Nabi Isa As berujar Baiklah kalau begitu’. Setelah makan merekapun melanjutkan perjalanan,diperjalan mereka bertemu orang buta dan Nabi Isa As pun mengobatinya hingga sembuh. Telah sembuh orang buta itu berterima kasih,dan si yahudi pun terkagum2. Nabi Isa As berkata pada si yahudi demi dzat yang Maha menyembuhkan,aku tanyakan kepada mu,kemana roti yang satu itu?’. yahudi berkata sungguh aku hanya bawa satu roti’ Nabi Isa pun diam dan melanjutkan perjalanan. Malam pun tiba,sedang bekal makanan sudah tidak ada,akhirnya mereka berburu Rusa,setelah mendapatkan, rusa disembelih dan dibakar merekapun memakan dagingnya hingga tersisa,sisa daging itu di doakan oleh Nabi Isa As agar utuh dan hidup kembali lalu disuruhnya pergi,lagi-lagi si yahudi terkaget-kaget seraya berkata sungguh ajaib’. dan Nabi Isa As berkata Demi dzat yang Maha Mulia yang dapat menghidupkan kembali makhluk ciptaanNya. aku tanyakan kepada mu siapa yang memakan satu roti lagi bekal yang kita bawa?’ kembali si yahudi berbohong bahwa ia tidak memakannya lalu merekapun tidur. Pagi pun tiba,mereka melanjutkan perjalanannya melewati gurun dan rimba belantara hanya dengan berjalan kaki. Sampailah mereka di pinggir sungai besar yang sulit Isa pun berkata kemarilah kau mendekat,kita akan menyeberangi sungai ini’. si yahudi hanya menurut saja,merekapun menyeberangi sungai yang dalam itu dengan berjalan diatas air. si yahudi kembali terheran-heran dan berkata luar biasa’ sesampainya diseberang nabi Isa As bertanya lagi perihal roti yang dibawa oleh temannya itu namun kembali si yahudi tetap mengelak mengingkari perbuatannya,tanpa banyak tanya Nabi Isa As melanjutkan perjalanan. Kali ini mereka berada di daerah bebatuan,si yahudi sering mengeluh kakinya sakit namun terus mengikuti beliau berjalan di belakang. sampai akhirnya Nabi Isa As menemukan 3 batu emas yang berkilau,si yahudi loncat Isa As membagi rata batu emas tsb namun tersisa satu batu emas. Nabi isa pun berkata aku akan memberikan batu emas ini kepada yang memakan roti kita yang satu itu’ tanpa sadar si yahudi mengakui bahwa ia yang memakan roti yang satu Isa As berkata’baiklah,ambil saja ketiga batu emas in untuk mu’. lalu ia pun bergegas melanjutkan perjalanan. Tinggallah si Yahudi sendirian sambil bingung hendak di bawa dengan apa batu emas tersebut,ia terus berusaha memanggulnya tapi tidak sanggup,saat sedang demikian melintaslah 3 orang perampok dan merampas batu emas tsb serta membunuh si yahudi. Mereka benar-benar sadis,setelah menguasai batu emas itu mereka beristirahat dan merasa lapar,salah satu dari merekapun pergi turun ke pemukiman penduduk tuk mencari makanan. Di saat temannya pergi,kedua orang perampok itu sepakat akan membunuh temannya nanti sekembalinya ia dari mencari makanan sedang yang mencari makanpun berfikiran bahwa akan meracuni makanan yang ia dapat agar dapat menguasai sendiri batu emas nya. Sekembalinya mencari makan ia pun dibunuh oleh teman-temannya kemudian mereka memakan makanan yang sudah di racun,akhirnya mereka bertigapun mati mengenaskan. Selang beberapa lama Nabi Isa As pun kembali melintasi tempat itu bersama para hawariyyin pengikutnya dan mereka menyaksikan tiga onggok mayat yang mati sia-sia akibat memperebutkan dunia sambil menperingatkan para pengikutnya demikianlah bagi siapa saja yang serakah dengan harta dunia maka akan tertipu dan mati sia-sia. KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; Monday, 21 Jumadil Akhir 1443 / 24 January 2022. Menu. HOME; RAMADHAN Alkisah, suatu hari Nabi Isa AS dan seorang sahabatnya berjalan di tepi sungai. Keduanya memakan tiga potong roti. Satu potong untuk Nabi Isa, satu potong untuk orang itu. Adapun sisa satu potong roti lagi untuk disimpan. Namun, sesudah Nabi Isa pergi minum ke sungai dan kembali, beliau mendapati sepotong roti yang tersisa sudah tidak ada. Maka, beliau pun bertanya, “Siapakah yang telah mengambil sepotong roti sisa untuk disimpan ini?” Sahabatnya itu menjawab, “Aku tidak tahu.” Tiba-tiba, mereka melihat seekor rusa dan kedua anaknya. Nabi Isa AS menyuruh sahabatnya itu untuk menangkap anak rusa. Kemudian, hewan itu disembelih dan dimasak. Keduanya memakan sajian itu. Sesudah itu, Nabi Isa AS memohon kepada Allah SWT agar anak rusa yang telah disembelih itu hidup kembali. Hiduplah ia atas izin Allah. Nabi Isa bertanya kepada sahabatnya, “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya ini, siapakah yang telah mengambil sepotong roti yang disimpan itu?” Jawab sahabatnya, “Aku tidak tahu.” Mereka melanjutkan perjalanan. Sampailah keduanya di hutan belantara. Saat sedang duduk-duduk, Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil, kemudian berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Tiba-tiba, tanah dan kerikil itu berubah menjadi emas. Nabi Isa lantas membaginya jadi tiga bagian. Beliau berkata kepada sahabatnya, “Untukku sepertiga. Sepertiga lainnya, untukmu. Sepertiga sisanya untuk orang yang mengambil roti tadi.” Sontak sahabat itu berseru, “Akulah yang mengambil roti itu!” Nabi Isa berkata, “Ambillah semua bagian emas ini untukmu.” Maka, Nabi Isa berpisah, melanjutkan perjalanan seorang diri. Waktu terus berlalu. Orang yang tadinya sahabat Nabi Isa itu kemudian didatangi dua orang perampok. Mereka akan membunuhnya. Maka, orang itu mencoba bernegosiasi, “Lebih baik kita bagi tiga saja emas-emas ini.” Kedua perampok itu setuju. Tengah hari, mereka mulai lapar. Seseorang menyuruh kawannya pergi ke pasar untuk berbelanja makanan. Di pasar, orang yang sedang berbelanja itu timbul perasaan dalam dirinya. Ia berkata dalam hati, “Untuk apa kita semua membagi harta emas itu? Bukankah semuanya bisa untukku?” Orang ini lalu berencana jahat. Makanan yang dibelinya kemudian dibubuhi racun. Tujuannya, agar dua orang yang sedang menunggunya mati. Kemudian, seluruh emas dapat diambilnya. Sementara itu, dua orang yang sedang menunggu juga berpikir. “Untuk apa kita membagi tiga harta emas ini? Lebih baik jika ia datang, kita bunuh saja. Lalu, harta ini kita bagi dua!” Saat orang yang berbelanja telah pulang, keduanya pun segera membunuhnya. Maka, harta yang ada dibagi dua bagian. Karena lapar, keduanya lantas makan dari belanjaan yang telah dibeli korban. Keduanya tak tahu makanan itu mengandung racun. Mereka pun mati. Nabi Isa SAW berjalan di hutan dan mengetahui kejadian tersebut. Maka, ia pun berkata kepada pengikutnya, “Inilah perumpamaan dunia. Maka berhati-hatilah kalian kepadanya.”
Keduanyamenelusuri tepi sungai sambil memakan tiga potong roti. Nabi Isa A.s. satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Saat Nabi Isa A.s. pergi minum ke sungai, dan kembali roti yang sepotong itu tidak ada, beliau bertanya kepada temannya, "Siapakah yang telah mengambil sepotong roti?" Jawab teman baru itu, "Aku tidak tahu."
Home Hikmah Sabtu, 10 Juni 2023 - 0903 WIBloading... Yang dimaksud ialah rezeki yang mudah diperoleh tanpa susah payah. Foto/Ilustrasi Ist A A A Nabi Isa as berdoa kepada Allah Taala untuk diberi rezeki . Hal ini terekam dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 114. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan yang dimaksud ialah rezeki yang mudah diperoleh tanpa susah payah. Doa Nabi Isa dalam Surat Al-Maidah Ayat 114 itu adalah sebagai berikutاَللّهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ“Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.” QS Al-Maidah/5 114As-Saddi menyebut makna ayat adalah, "Kami akan menjadikan hari turunnya hidangan itu sebagai hari raya yang kami hormati dan juga dihormati oleh orang-orang sesudah kami." Sedangkan As-Sauri mengatakan makna yang dimaksud ialah suatu hari yang kami akan melakukan salat padanya sebagai rasa syukur kami atas nikmat itu.Qatadah mengatakan bahwa mereka bermaksud hari raya itu akan dirayakan oleh keturunan mereka sesudah mereka. Baca Juga mhy doa nabi isa as doa rezeki doa doa nabi hidangan Artikel Terkini More 19 menit yang lalu 51 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Thursday, 16 Rajab 1443 / 17 February 2022. Menu. HOME; RAMADHAN SUATU hari Nabi Isa Alahis-salaam berjalan dengan seorang teman yang baru dikenalnya. Keduanya menelusuri tepi sungai sambil memakan tiga potong roti. Nabi Isa satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Saat Nabi Isa pergi minum ke sungai, dan kembali roti yang sepotong itu tidak ada, beliau bertanya kepada temannya, “Siapakah yang telah mengambil sepotong roti?” Jawab teman baru itu, “Aku tidak tahu.” BACA JUGA 8 Fakta Kedatangan Nabi Isa di Akhir Zaman Keduanya meneruskan perjalanan. Tiba-tiba melihat rusa dengan kedua anaknya, maka dipanggillah salah satu dari anak rusa itu lalu disembelihnya dan dibakar. Kemudian dimakan berdua, lalu Nabi Isa As menyuruh anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali maka hiduplah ia dengan izin Allah, kemudian Nabi Isa As bertanya, “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya itu siapakah yang mengambil sepotong roti itu?” Jawabnya, “Aku tidak tahu.” Kemudian keduanya meneruskan perjalanan hingga sampai ke tepi sungai, lalu Nabi Isa As memegang tangan temannya itu dan mengajaknya berjalan hingga sampai ke seberang. “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti ini, siapakah yang mengambil sepotong roti itu?” Jawabannya, tetap, “Aku tidak tahu.” Ketika berada di hutan dan keduanya sedang duduk-duduk, Nabi Isa As mengambil tanah dan kerikil, lalu diperintahkan, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Tiba-tiba kerikil itu berubah menjadi emas, lalu dibagi menjadi tiga bagian. “Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang mengambil roti.” Serentak teman itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.” Lantas Nabi Isa berkata, “Ambillah semua bagian ini untukmu.” Keduanya pun berpisah. Tak lama kemudian orang itu didatangi dua orang perampok yang akan membunuhnya. Teman Nabi Isa itu menawarkan, “Lebih baik kita bagi tiga saja.” BACA JUGA Dialog Nabi Isa dan Iblis Tiga orang itu setuju. Lalu menyuruh salah seorang pergi ke pasar berbelanja makanan, maka timbul perasaan orang yang berbelanja itu, “Untuk apa kita membagi emas itu, lebih baik makanan ini aku saja isi racun biar keduanya mati, dan emas ini selamat.” Makanan itu pun dibubuhinya racun. Sementara orang yang tinggal berkata, “Untuk apa kita membagi emas ini, jika ia datang lebih baik kita bunuh saja, dan emas itu kita bagi dua.” Ketika orang yang berbelanja itu datang, dibunuhlah oleh keduanya. Lalu hartanya dibagi menjadi dua, kemudian keduanya makan dari makanan yang telah diberi racun itu, maka matilah keduanya, dan tinggallah harta itu di hutan, sedang mereka mati di sekitar harta itu. []
Padasuatu hari Nabi Isa 'Alahis-salaam berjalan dengan seorang teman yang baru dikenalnya. Keduanya menelusuri tepi sungai sambil memakan tiga potong roti. Nabi Isa A.s. satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Demikianlah kisah yang dicatat dalam buku 1001 kisah orang-orang teladan yang berbicara tentang ketamakan
ADA cerita lama tentang seorang anak muda datang kepada Nabi Isa Alaihissalam. Beliau bertanya keperluan pemuda itu. Sang pemuda ingin menjadi pelayan Nabi Isa. "Kalau sekarang mungkin mencari berkah ya," tutur KH Muhammad Idrus Ramli saat menceritakan kisah Nabi Isa dan pemuda itu sebagaimana ditayangkan dalam Youtube. Nabi Isa menerima permintaan pemuda tersebut dan keduanya berjalan kaki beriringan. Satu saat Nabi Isa mengajak pemuda berhenti dulu untuk sarapan. Nabi Isa mengeluarkan roti tiga potong. "Satu buat kamu, satu buat saya, satunya sisakan saja. Jangan dimakan," pesan Nabi Isa. Selesai makan roti, Nabi Isa hendak pergi ke sungai untuk mengambil minuman. Pemuda itu disuruh menjaga roti di tempat tersebut. Setelah Nabi Isa kembali lagi, roti yang tinggal satu potong itu sudah tidak ada. Baca juga Kisah Hikmah dari Gajah dan Anjing yang Hamil Ditanya anak muda itu, "Mana rotinya yang tinggal satu potong?" kata Nabi Isa. Anak muda itu menjawab tidak tahu. Mendengar jawaban itu Nabi Isa berkata, "Ya sudah kalau enggak tahu enggak apa-apa. Ayo kita berangkat lagi." Masuk waktu siang, Nabi Isa mengajak pemuda itu berhenti lagi untuk makan kembali. Saat mereka duduk, datang induk rusa bersama dua anak rusa lewat. Salah satu anak rusak ditangkap oleh Nabi Isa dan disembelih lantas dibakar. Setelah matang, daging rusa itu dimakan berdua sampai habis tinggal tulang-tulangnya. Tulang berulang rusa itu dikumpulkan oleh Nabi Isa dan dikatakan, "Hiduplah!" Dengan mukjizat dari Allah, tulang-belulang rusak itu merapikan dirinya lalu dagingnya datang sedikit demi sedikit dan berdiri serta hidup lagi. Nabi Isa lantas bertanya kepada anak muda itu. "Tadi yang menghidupkan tulang belulang rusak hidup lagi mukjizat dari Allah?" "Benar yang Nabi Allah," jawab pemuda itu. "Nah dengan kebenaran mukjizat tadi saya mau tanya siapa yang makan roti sisa satu tadi pagi." "Saya enggak tahu Nabi Allah." "Ya sudah kalau enggak tahu enggak apa-apa. Ayo berangkat lagi." Baca juga UAS Ungkap Amalan agar Dagangan Laris Manis Usaha Lancar Jaya Keduanya pun berjalan lagi dan menemui sungai yang dalam dan tidak ada perahu di sekitarnya. Nabi Isa kemudia meminta pemuda memegang tangannya dan keduanya berjalan di atas air. Setelah sampai di seberang, Nabi Isa bertanya sama anak muda itu, "Kalau kamu berjalan sendirian di atas air bagaimana ya?" "Tenggelam ya Nabi Allah," jawab pemuda. "Karena kamu pegang tangan saya kamu kan bisa jalan di atas air, benar itu mukjizat dari Allah?" "Benar Nabi Allah." "Nah dengan kebenaran mukjizat ini, siapa yang makan roti sisa satu tadi pagi?" tanya Nabi Isa sekali lagi. "Saya enggak tahu ya Nabi Allah." Sang pemuda tetap pada jawaban semula. Baca juga Tidak Ada Kebenaran paling Nyata selain Allah Al-Haq Keduanya berjalan lagi hingga sampai di tengah hutan. Di sekitar banyak pasir dan kerikil berserakan. Nabi Isa lalu menyuruh anak uda untuk duduk dahulu di tempat tersebut. Nabiyullah Isa Alaihissalam mengumpulkan pasir-pasir dan kerikil. Setelah disatukan, Nabi Isa berkata, "Jadilah emas." Tiba-tiba pasir-pasir dan kerikil itu menjadi emas. Terkejut anak muda ini. Ia berpikir kali ini ia pasti mendapatkan emas itu seperti makanan sebelumnya. Tumpukan emas ini oleh Nabi Isa dibagi menjadi tiga. Setelah dibagi menjadi tiga, anak muda itu bertanya kepada Nabi Allah, "Ini kok jadi tiga?" "Kenapa jadi tiga? Ini dibagi tiga untuk tiga orang. Satu tumpuk buat saya. Satu tumpuk buat kamu. Satunya lagi buat yang makan roti sisa satu tadi pagi." "Itu saya ya nabi Allah yang makan rotinya." Nabi Isa pun berkata, "Kalau begitu itu untuk kamu dan ini juga buat kamu semua. Namun mulai sekarang kamu enggak usah ikut saya lagi." Baca juga Agar Anak Terhindar Zina, Bacakan Dua Surat Al-Quran Ini Setelah Nabi Isa pergi sendiri, anak muda ini sibuk mengumpulkan emasnya menjadi satu tumpuk. Ketika itu datanglah dua perampok membawa pedang. Kepada anak muda itu, "Pergi atau mati," kata perampok. Akhirnya anak muda itu mengusulkan agar emas dibagi tiga saja daripada bertengkar nanti ada yang mati. Mendengar hal itu, kedua perampok menyetujui saran tersebut. Setelah dibagi tiga, mereka merasakan kelaparan. Salah satu usul agar ada yang pergi ke kampung untuk membeli makanan. Dua orang yang menjaga emas di tempat itu. Satu orang pun pergi ke kampung membeli makanan. Di perjalanan, orang itu berpikir cara agar emas itu buat dirinya saja. Ia punya ide untuk memberikan racun dalam dua bungkus makanan. Baca juga 10 Syair Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah Dua orang di hutan juga tidak diam saja. Keduanya berdiskusi agar tiga tumpukan emas dibagi dua saja. Mereka sepakat untuk membunuh si pembawa makanan tadi jika sudah sampai. Datanglah si pembawa konsumsi menyerahkan dua bungkus makanan. Begitu menyerahkan makanan, dia dibunuh. Setelah dia mati, dua orang lantas memakan makanannya. Keduanya akhirnya mati juga karena racun. Besoknya Nabiyullah Isa bersama murid-muridnya kaum hawariyin lewat daerah itu. Murid-muridnya menjerit karena terkejut. "Ya Nabi Allah kenapa tiga orang itu? Semua terkapar mati di tengah-tengahnya ada tumpukan emas. Kenapa begitu?" Kata Nabi Isa, "Itulah perumpamaan dunia. Mereka mati karena saling rebutan untuk menguasai dunia." OL-14 . 256 117 426 188 197 490 53 363

kisah nabi isa dan roti