Salah satu faktor yang menentukan dalam unjuk performa mesin adalah rasio kompresi. Rasio kompresi adalah perbandingan antara volume ruang saat piston dalam posisi titik mati bawah tmb dengan volume ruang saat piston dalam posisi titik mati atas. Dirumuskan sebagai berikut Rasio kompresi = volume silinder + volume ruang bakar volume ruang bakar Untuk data volume silinder mudah dicari karena datanya ada di brosur, yaitu kapasitas mesin. Tapi, untuk volume ruang bakar tidak dicantumkan, bahkan di buku servis atau manual book sekalipun, padahal data tentang volume ruang bakar kadang diperlukan terutama saat akan upgrade mesin. Maka dari itu, data tentang volume ruang bakar juga perlu diketahui. Salah satu cara paling akurat adalah dengan menghitung volume ruang bakar menggunakan cairan dan buret, diukur saat piston dalam posisi TMA. Namun cara ini lumayan sulit dilakukan terutama oleh yang awam, karena selain perlu buret juga perlu bongkar head silinder untuk menutup celah ring piston. Ada cara yang lebih mudah untuk mengukur volume ruang bakar, yaitu dengan mengunakan hitungan rasio kompesi seperti rumus diatas. Rasio kompresi = volume silinder + volume ruang bakar / volume ruang bakar Rasio kompresi = volume silinder / volume ruang bakar + volume ruang bakar / volume ruang bakar Rasio kompresi= volume silinder / volume ruang bakar + 1 volume silinder / volume ruang bakar = rasio kompresi – 1 volume ruang bakar = volume silinder / rasio kompresi – 1 volume ruang bakar = volume silinder / rasio kompresi – 1 Contoh, untuk Suzuki Thunder 125 volume silindernya cc, rasio kompresinya 1, maka volume rung bakarnya volume ruang bakar = 124,5 / 9,2 – 1 volume ruang bakar = cc Untuk membuktikan akurasinya, coba dibalik rasio kompresi = volume silinder + volume ruang bakar volume ruang bakar rasio kompresi = + rasio kompresi = 1 hasilnya sama, 1 Data tantang volume ruang bakar ini juga bisa dijadikan patokan untuk beragam keperluan, misalnya mencari rasio kompresi setelah mengalami oversize. Contoh jika Thunder 125 mengalami oversize 100, jadi berapa rasio kompresinya? volume silinder setelah oversize = * * * = 128,86 cc rasio kompresi setelah oversize = + = 1 atau dibulatkan menjadi 1 Pos ini dipublikasikan di HOWTO dan tag mesin motor, Rumus. Tandai permalink.
Kemudianruangan-ruangan kecil tersebut dihitung volumenya bagian per bagian dan baru kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan volume total ruangan tersebut. Sementara penentuan GT kapal menurut cara pengukuran dalam negeri, dihitung sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Dirjen PERLA No. PY., dengan rumus sebagai berikut:
Rechercher un outil en entrant un mot clé Nous vous proposons ici le calcul de la quantité de fioul ou fuel qui reste dans une cuve de type "citerne". Si la cuve est disposée verticalement, c'est-à-dire un cylindre posé sur sa base disque, le calcul ne pose pas de problème puisque la quantité de fioul restante est un cylindre dont la hauteur correspond au niveau de fioul. Lorsque que la cuve est une citerne disposée horizontalement, à plat, le calcul du volume de fioul restant dans la citerne est plus difficile. Afin d'obtenir une estimation la plus juste possible, il est préférable de connaître la contenance maximale le volume en Litres de sa cuve plutôt que de donner ses dimensions longueur et diamètre. En effet, la forme de la cuve peut être légèrement diffèrente d'un cylindre parfait. Il est à noter que cet outil de calcul de la quantité de mazout ou de fioul dans une cuve, en forme de citerne, fonctionne évidement pour tout autre liquide ou produit contenu dans une citerne. Vous pouvez calculer la quantité restante de ce produit d'après la hauteur de produit restant dans la citerne. Le fioul domestique ou mazout est un combustible utilisé dans le chauffage des habitations. C'est un produit de l'industrie pétrolière. Ces dernières années, son prix a fortement augmenté. Il est donc nécessaire de faire très attention à sa consommation. Il est très judicieux de prévoir quand remplir sa cuve, le prix de cette ressource ayant tendance à fluctuer tout au long de l'année. D'où l'intérêt de bien connaitre la quantité de fioul restant dans sa cuve. Les commentaires Votre calcul de la citerne de fuel est remarquable de simplicité. Il m'a permis d'étalonner ma jauge. AS, le 08-12-2012 Je découvre ce site remarquable de simplicité d'utilisation et efficace. Chaque année se posait le problème du calcul du nombre de Litres pour une commande c'était souvent faux ! Désormais ma galère est terminée. Merci. Claude, 18-06-2013 J'ai du changer la sonde de ma cuve à mazout ainsi que l'aspiration, du certainement au dépôt important du fond de cuve. J'ai donc réduit l'ensemble des canalisations de 10cm ma jauge pneumatique n'étant plus juste, j'ai donc appliquer votre calcul pour avoir exactement le contenu de fuel dans ma cuve. Je suis satisfait merci. Le 19-02-2014 Si 62% de fouil correspond à 500 Litres, quelle est la capacité total de cette cuve. Si je dois laissé 62% à mon départ déménagement et qu'il me reste 48 % ? Quel montant peut-on me déduire de ma caution. Le 04-04-2014 Valérie Réponse la capacité totale est de 500/0,62 = 806 L . Il vous manque 62-48 = 14% de la totalité de votre cuve en fuel soit 806 × 0,14 = 112L. Une page ouverte sur comment réaliser une graduation abaque d'une cuve
1 Tentukan volume gas NH3 bermassa 3,4 kg pada keadaan STP! Jawaban: 4480 liter. Dilansir dari ThoughtCo, dalam ilmu kimia kondisi keadaan STP atau standar adalah suhu 273 K, tekanan 1 atm, dan satu mol gasnya menempati ruang dengan volume 22,4 liter. Untuk menghitung volume gasm NH3, kita harus menentukan jumlah mol dalam 3,4 kg NH3:
- Ketika Anda mempertimbangkan kendaraan roda dua sebagai moda transportasi, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Salah satunya mengetahui ukuran mesin atau cc motor. Lantas, bagaimana cara menghitung cc motor? Berikut ini penjelasannya. Diketahui, tujuan Anda menggunakan sepeda motor dapat membantu Anda memutuskan jenis kapasitas mesin apa yang harus Anda butuhkan. Kapasitas mesin kendaraan motor sangat penting untuk diketahui karena langsung berhubungan dengan level tenaga yang dihasilkannya. Adapun pengertian kapasitas mesin yaitu ruang/volume yang tersedia di dalam tangki untuk menampung campuran udara-bahan bakar untuk pembakaran. Semakin besar silinder, semakin banyak pencampuran yang dapat menumpuk. Kapasitas mesin kendaraan motor diukur dalam kapasitas kubik atau "cc". Umumnya, cc kendaraan berkisar antara 50cc hingga 1500cc. Untuk lebih jelasnya, mari simak berikut ini cara menghitung cc motor yang perlu diketahui melansir dari berbagai sumber. Baca Juga Klub Motor The Prediksi Pakai Daster, Penampilan Desta Bikin Sakit Perut Begini Cara Menghitung CC Motor Ilustrasi mesin motor. Uji TawakalAda dua cara yang bisa dilakukan untuk menghitung cc motor lengkap dengan rumusnya. Adapun caranya yaitu sebagai berikut 1. Cara hitung kapasitas mesin Rumus untuk menghitung kapasitas mesin berguna agar Anda mengetahui jumlah volume saat piston melakukan pergerakan ke atas TMB ke TMA atau yang dikenal juga dengan istilah volume langkah. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitungnya yakni 0,785 x DxD x L. Diketahui, 'D' merupakan diameter piston, sedangkan 'L' merupakan panjang stroke. Baca Juga Harga Toyota Yaris Cross Resmi Diumumkan, Hybrid EV Pertama di Segmen Medium SUV Berikut Tipe dan Spesifikasi Lengkapnya Metode yang digunakan untuk menghitungnya yaitu jika spesifikasi motor mempunyai panjang langkah sebanyak 62,2 mm dan diameter piston sebanyak 63,5 mm, maka cara menghitungnya sebagai berikut 0,785 x 63,5 x 63,5 x 32,2 = 196,88. Nah, 196,88 hasil dari perhitungan di atas jika dibulatkan, maka menjadi 200 cc. 2. Cara Menghitung Menggunakan Rumus Volume Tabung Untuk menghitung cc motor bisa juga menggunakan rumus volume tabung. Sebagai informasi, ruang bakar kendaraan berbentuk seperti tabung. Adapun rumusnya seperti berikut ini phi x r x r x t = hasil Diketahui, phi bernilai 3,14, dan 'r' adalah jari-jari diameter, sedangkan untuk 't' yaitu tinggi stroke. Sebagai contoh, kendaraan mempunyai piston dengan bore 58 mm dan stroke 58,7 mm. Itu artinya, r jari-jari diameter 29mm dari 58 m. Adapun cara menghitungnya yaitu sebagai berikut 3,14 x 29 x 29 x 58,7 = 155,090 = 155 cc. Demikian informasi mengenai cara menghitung cc motor yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat. Kontributor Ulil Azmi . 106 397 406 130 447 178 119 114