indonesia kumpulan cerita wayang artikel wayang, sejarah asal usul wayang caritawayang blogspot com, abu zulfiqar alexanderwathern asal usul pandawa amp korawa, gambar gambar wayang wayang indonesia, asal sejarah kisah mahabharata, sejarah sejarah nama pandu dalam kerajaan jawa, silsilah kurawa dan Arjuna adalah putra Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Kunti. Prabu Pandu sendiri adalah raja negara Astinapura, sedangkan Dewi Kunti merupakan putri Prabu Basukunti dari negara Mandura. Arjuna Arjuna memiliki dua saudara satu ibu, yaitu Puntadewa dan Werkudara. Ia juga memilliki dua saudara lain ibu, yaitu Nakula dan Sadewa. Kelima bersaudara satu ayah ini dikenal dengan nama Pandawa atau Pandawa lima. Kesaktian Arjuna Arjuna atau yang juga disebut Janaka/ Permadi merupakan seorang satria yang gemar berkelana, bertapa, dan berguru untuk menuntut ilmu. Ia pernah menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima. Selain itu ia juga menuntut ilmu pada Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Ia pernah pula menjadi pandita di Goa Mintaraga, dengan gelar Begawan Ciptaning. Ia menjadi jago kadewatan membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa yang berasal dari negara Manimantaka. Atas prestasi dan jasanya tersebut, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Kaindran. Gelarnya adalah Prabu Karitin. Ia menerima anugerah berupa sejumlah pusaka sakti dari pada dewa. Termasuk Gendewa dari Bathara Indra, Panah Ardadali dari Bathara Kuwera, dan Panah Cundamanik dari Bathara Narada. Pusaka sakti lain yang dimilikinya adalah Keris Kyai Kalanadah, Panah Sangkali yang ia terima dari Resi Durna, Panah Candranila, Panah Sirsha, Keris Kyai Sarotama, Keris Kyai Baruna, Keris Pulanggeni yang nantinya ia berikan kepada Abimanyu, Terompet Dewanata, Cupu berisi Minyak Jayengkaton dari Begawan Wilawuk Pertapaan Pringcendani dan Kuda Ciptawilaha dengan Cambuk Kyai Pamuk. Adapun aji kesaktiannya antara lain Aji Panglimunan, Aji Tunggengmaya, Aji Saipi Angin, Aji Mayabumi, Aji Pengasih dan Aji Asmaragama. Para Istri Arjuna Janaka merupakan tokoh pewayangan yang terkenal berparas tampan dan memiliki banyak istri. Tak kurang, ia memiliki 15 orang istri dan 14 orang anak. Adapun istri dan anak-anaknya tersebut antara lain adalah sebagai berikut Dewi Sumbadra, darinya ia berputrakan Raden Abimanyu Dewi Larasati, darinya ia berputrakan Raden Sumitra dan Bratalaras Dewi Srikandi Dewi Ulupi atau Palupi, darinya ia berputrakan Bambang Irawan Dewi Jimambang, darinya ia berputrakan Kumaladewa dan Kumalasakti Dewi Ratri, darinya ia berputrakan Bambang Wijanarko Dewi Dresanala, darinya ia berputrakan Raden Wisanggeni Dewi Wilutama, darinya ia berputrakan Bambang Wilugangga Dewi Manohara, darinya ia berputrakan Endang Pergiwa dan Endang Pergiwati Dewi Supraba, darinya ia berputrakan Raden Prabakusuma Dewi Antakawulan, darinya ia berputrakan Bambang Antakadewa Dewi Maeswara Dewi Retna Kasimpar Dewi Juwitaningrat, darinya ia berputrakan Bambang Sumbada, dan Dewi Dyah Sarimaya. Janaka mengenakan busana yang melambangkan kebesaran, yaitu berupa Kampuh/ Kain Limarsawo, Ikat Pinggang Limarkatanggi, Gelung Minangkara, Kalung Candrakanta, dan Cincin Mustika Ampal yang dulunya dimiliki oleh Prabu Ekalaya, raja negara Paranggelung. Arjuna sendiri memiliki banyak nama lain, termasuk Parta yang bermakna pahlawan perang, Janaka yang artinya beristri banyak, Permadi yang artinya tampan, Dananjaya, Kumbang Ali-Ali, Ciptaning Mintaraga yang bermakna pendeta suci, Pandusiwi, Indratanaya yang bermakna putra Bathara Indra, Jahnawi yang bermakna Gesti Trengginas, Palguna, Danasmara alias perayu ulung, dan Margana yang artinya suka menolong. Janaka dikisahkan memiliki sifat cerdik, pandai, pendiam, teliti, sopan santun, berani dan suka melindungi mereka yang lemah. Ia memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Usai Perang Bharatayudha, ia menjadi raja di negara Banakeling, yang merupakan bekas kerajaan Jayadrata. Pada akhir riwayatnya diceritakan, bahwa ia moksa bersama keempat saudaranya yang lain. Konsultasi Seputar Hal Spiritual, Pelarisan dan Pengasihan, Dengan Ibu Dewi Sundari langsung dibawah ini Atau Hubungi Admin Mas Wahyu dibawah ini Bacaan Paling Dicarigambar wayang Arjunawayang arjunaarjunaarjuna wayanggambar wayang janakawayang janakaWayang janokohttps//www dewisundari com/kenali-tokoh-pewayangan-arjuna/ Werkudarajuga merupakan anak dari Prabu Pandu dan Dewi Kunti. Sketsa gambar wayang werkudara. Ki Marwoto Panenggak Widodo 278 Raden Werkudara Brantasena Raden Werkudara adalah putra ke dua dari Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Kunthi yang dilahirkan dengan keadaan terbungkus. Werkudara atau Bima merupakan anak kedua dari Pandawa Lima.
Pandu atau Prabu Pandudewanata adalah salah satu tokoh dalam Wiracarita Mahabharata. Ia adalah ayah dari kelima Pandawa. Pandu adalah putera kedua dari Begawan Byasa Abiyasa. Ia memiliki kakak bernama Dretarasta dan adik bernama Widura. Pandu memiliki dua istri yaitu Dewi Kunti dan Dewi Madri. Dikisahkan kedua pewaris takhta Hastinapura, yaitu Wicitrawirya dan Citranggada meninggal saat usianya masih muda dan belum sempat memberikan keturunan bagi penerus kerajaan Kuru. Oleh karena itu, untuk melanjutkan keturunan, kedua janda Wicitrawirya dan Citranggada yaitu Ambika dan Ambalika diserahkan kepada Begawan Byasa agar diupacarai sehingga memperoleh keturunan. Ambika yang pertama mendapat giliran, disuruh oleh Satyawati, ibu mertuanya untuk mengunjungi Byasa ke dalam sebuah kamar sendirian, dan disana ia akan diberi anugerah. Namun, karena takut, Ambika terus menutup matanya saat berhadapan dengan Resi Byasa, sehingga putera yang dilahirkannya buta dan diberi nama Dretarastra. Begitu juga dengan Ambalika, ia disuruh untuk menghadap Resi Byasa, namun ia sudah dipesan oleh Satyawati dan Ambika untuk tidak menutup matanya agar anak yang dilahirkan nanti tidak buta. Ambika memang tidak menutup matanya, namun ia menjadi pucat saat melihat wajah Begawan Byasa, maka putera yang dilahirkannya berwajah pucat dan diberi nama Pandu Sansekerta; Pandu berarti pucat. Pandu adalah seorang pemanah yang mahir. Ia memimpin tentara Dretarastra dan memerintah kerajaan untuknya. Sebenarnya pewaris takhta Hastinapura adalah Dretarastra, kakaknya, namun karena ia buta, maka takhta diserahkan kepada Pandu. Pada masa pemerintahannya , Hastinapura berkembang pesat, Pandu berhasil menaklukan wilayah Dasarna, Kashi, Anga, Wanga, Kalianga, Magadha, dan masih banyak wilayah yang tunduk di bawah kekuasaannya. Pandu menikah dengan Kunti, puteri Raja Kuntiboja dari Wangsa Wresni dan Madri, puteri Raja Madra. Sebenarnya, kelima anak Pandu, yaitu Pandawa bukanlah anak kandungnya, karena saat ia berburu di hutan, tanpa sengaja Pandu memanah seorang Resi yaitu Resi Kindama yang saat itu sedang bersenggama dengan istrinya dalam wujud seekor kijang. Oleh karena itu, Pandu dikutuk, bahwa ia akan menemui ajalnya, saat ia bersenggama denga istrinya. Pandu yang merasa bersalah kemudian meninggalkan Hastinapura dan hidup di hutan seperti pertapa. Kunti dan Madri pun dengan setia menemani sang suami. Pandu berkeinginan mempunyai keturunan, tetapi ia tidak bisa melakukannya dengan istrinya. Maka dari itu, Kunti menggunakan mantra rahasia yang ia kuasai untuk memanggil Para Dewa agar memberikan anugerah putera kepada mereka. Kunti memanggil Dewa Yama, Bayu dan Indra. Lahirlah Yudhistira, Bima dan Arjuna. Kemudian ia memberi kesempatan kepada Madri untuk meminta kepada seorang putera dari Dewa yang dipanggilnya. Madri memanggil Dewa Aswin, maka ia dikarunia dua putera kembar, yaitu Nakula dan Sadewa. Kelima putera Pandu, itu kemudian dikenal sebagai Pandawa. Kutukan Resi Kindama terbukti, Pandu meninggal saat ia mencoba bersenggama dengan Madri, saat Kunti dan para puteranya sedang berada jauh dari mereka. Madri kemudian menitipkan Nakula dan Sadewa kepada Kunti, dan ia membakar dirinya sendiri untuk menyusul suaminya ke alam baka. Dalam pewayangan jawa, Pandu adalah putera kandung Byasa yang menikah dengan Ambalika, janda Wicitrawirya. Byasa kemudian mewarisi takhta sementara Hastinapura, sampai Pandu dewasa. Pandu digambarkan berwajah tampan tetapi cacat di bagian lehernya. Hal ini dikarenakan, saat pertama menjumpai Byasa, ibundanya memalingkan mukanya. Pandu juga dikisahkan pernah diminta para dewa untuk menumpas musuh kahyangan yaitu Prabu Nagapaya, raja raksasa dari negeri Goabarong. Ia mendapat hadiah berupa pusaka minyak Tala atau “Lenga Tala” atas keberhasilannya. Pandu menikah dengan Kunti setelah memenangkan sayembara di negeri Mathura. Bahkan, ia mendapat hadiah tambahan , yaitu Puteri Madri, setelah berhasil mengalahkan Salya, kakak Madri. Di tengah jalan ia berhasil mendapatkan satu puteri lagi bernama Gandari dari negeri Plasajenar, setelah berhasil mengalahkan kakaknya, Prabu Gendara. Gandari kemudian diserahkan kepada Dretarastra, kakak Pandu. Pandu kemudian naik takhta menggantikan ayahnya Byasa, dan bergelar Prabu Pandu Dewanata atau Prabu Gandawakstra. Ia didampingi Patih Gandamana, yaitu pangeran dari kerajaan Panchala. Ia memiliki lima orang putera yaitu Pandawa. Dalam pewayangan Jawa, diceritakan bahwa kelimanya adalah putera kandung Pandu, bukan hasil pemberian Dewa. Para Dewa hanya membantu kelahiran mereka, kelimanya lahir di Hastina bukan di hutan. Pandu meninggal bukan karena bersenggama dengan Madri melainkan karena berperang melawan Prabu Tremboko, muridnya sendiri. Dikisahkan, Madri ingin bertamasya naik Lembu Nandini, wahana Batara Guru. Pandu pun naik kahyangan mengajukan permohonan istrinya, dan sebagai syarat ia rela berumur pendek dan masuk neraka. Batara Guru mengabulkan permohonan itu, Pandu dan Madri pun kemudian bertamasya di ats punggung Lembu Nandini. Setelah puas, mereka mengembalikan lembu itu kepada Batara Guru. Beberapa bulan kemudian, Madri melahirkan Nakula dan Sadewa. Akibat adu domba dari Sangkuni, Pandu terlibat perang melawan muridnya sendiri yaitu raja raksasa dari negeri Pringgodani bernama Prabu Tremboko. Perang in dikenal dengan Pamoksa. Dalam perang itu, Tremboko gugur terkena panah Pandu, namun ia sempat melukai paha Pandu menggunakan keris “Kyai Kalanadah”. Akibat luka itu, Pandu jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Pandu kemudian menitipkan Hastinapura kepada kakaknya, Drestarastra hingga para Pandawa dewasa.

Banyak sekali di internet gambar wayang keren agar waktu kita tidak banyak terbuang hanya untuk sibuk memilih gambar tokoh wayang semar yang kita inginkan. Tokoh Pewayangan Dewa Batara Wisnu. Gaman Aji-aji. Putra tertua Pandu Dewanata ini adalah seorang raja dari kerajaan Hastinapura. Amin Budi Setyanto Blog s Mengenal Tokoh Wayang Kulit.

Pandunaik takhta di Hastina menggantikan Byasa dengan bergelar "Prabu Pandu Dewanata" atau "Prabu Gandawakstra". Ia memerintah didampingi Gandamana, pangeran Panchala sebagai patih. Tokoh Gandamana ini kemudian disingkirkan oleh Sangkuni, adik Gandari secara licik. Keluarga. Dari kedua istrinya, Pandu mendapatkan lima orang putra yang disebut PanduDewanata. KING SANTANU KING SANTANU, a widower of BHARATA dynasty, the father of Crown Prince DEWABRATA or BISMA, a brilliant KSATRIA-warrior, fell in love with SATYAWATI. He could take her as a wife with condition, that a son born from her should be coronated as a king to substitute him. PanduDewanata: Deskripsi: Karakter Prabu Pandu Dewanata, Wayang kulit gagrak Yogyakarta. Foto koleksi : Siswanto Putu Darsono, Yogyakarta. courtesy : Facebook: Kata kunci: pandu, dewanata: Tanggal: 30.06.2012 12:20: Hits: 23059: Downloads: 4: Rating: 3.00 (2 Vote(s)) File size: 136.0 KB: Added oleh: pitoyo . 329 362 321 302 178 291 135 358

gambar wayang prabu pandu dewanata