Diperuntukanbagi seseorang yang ingin belajar tentang materi dasar Sistem AC & Akan mempelajari sitem kerja, analisis kerusakan. Merupakan program kursus otomotif yang diperuntukan bagi seseorang yang ingin belajar tentang materi dasar EFI-VVTI hingga materi level medium & akan mempelajari prinsip kerja sistem Teknologi EFI. Materi :

– Mobil dengan mesin pembakaran internal dituntut oleh masyarakat enviromentalis’ untuk dapat lebih efisien dalam menggunakan bahan bakar dan tidak menimbulkan emisi yang mengandung kimia berbahaya. Ini menjadi menarik karena saat ini aktivis muda seperti Greta Thunberg sedang sangat populer untuk menyuarakan iklim global. Terlepas dari itu, memang benar bahwa jika sebuah mobil berasap hitam tebal atau berasap putih adalah kendaraan yang sakit’. Teknologi lagi-lagi dituntut untuk berkembang. Salah satu yang menjadi sorotan tentu saja sistem bahan bakar. Dan keberhasilan sistem EFI menjadi bukti bahwa teknologi mampu menjawab tantangan tersebut. Kali ini kita akan membahas jenis sistem EFI berdasarkan teknologi kontrol yang dimilikinya. Yuk simak terus!!! Update Artikel 21 Desember 2022 – 1059 WIB Sistem EFI seperti diketahui adalah hasil pengembangan teknologi otomotif dari sistem bahan bakar yang menggunakan sistem karburator. Sejauh ini dikenal melalui tiga jenis berdasarkan kontrolnya yakni D-EFI, K-EFI, dan L-EFI. Salah satu mesin EFI milik Toyota. Sumber Pinterest Berikut ini adalah jenis sistem EFI berdasarkan teknologi kontrol yang dipakai. Sistem EFI Jenis D-EFI Berdasarkan kontrol yang dimiliki oleh sistem EFI, jenis pertama adalah jenis D-EFI. Gambar berikut menunjukkan skema yang menjelaskan secara garis besar sistem D-EFI. Perhatikan secara seksama gambar tersebut. Sistem EFI jenis D-EFI. Jenis D-EFI sering juga dikenal dengan istilah D-Jetronik. Sistem ini pengontrolan injeksinya dilakukan ecara elektronik. Bagi yang penasaran, apa yang diwakili oleh huru “D”? Huruf tersebut mewakili kata Druck, yang berasal dari bahasa Jerman yang berarti “tekanan”. Dalam menunjang kerja sistem D-EFI digunakan sebuah sensor utama yakni sensor MAP atau manifold absolute pressure sensor. Sensor ini bertugas mendeteksi jumlah udara yang akan masuk ke saluran masuk intake manifold EFI berdasarkan kevakuman yang terjadi di dalamnya. Sensor akan memberikan informasi berupa sinyal digital ke ECU. Olahan data digital dari ECU akan digunakan untuk memerintahkan aktuator sistem EFI yakni mengontrol berapa lama penginjeksian bahan bakar oleh injektor ke dalam ruang bakar. Sistem EFI Jenis K-EFI Yang kedua berdasarkan kontrol yang digunakan adalah jenis K-EFI. Perhatikan gambar berikut dengan seksama. Gambar berikut menunjukkan gambaran sederhana jenis K-EFI mulai dari tangki bahan bakar hingga injektor yang menyemprotkan bahan bakar ke ruang pembakaran. Sistem EFI jenis K-EFI. Jenis K-EFI sering disebut juga dengan K-Jetronik. Menariknya jenis ini pengontrolan injeksinya masih dilakukan secara mekanik. Dengan kata lain, kontrol jenis K-EFI belum dilakukan secara elektronik. Pengontrolan injeksi bahan bakar didasarkan pada tekanan udara yang masuk ke dalam intake manifold. Alat pengukur tekanan udara mekanis disematkan pada saluran masuk udara. Meski demikian, pengukur udara tersebut mampu mengukur mampu mendeteksi banyaknya udara yang dihisap ke dalam mesin. Selain itu, pengukur udara juga bekerja secara kontinyu setiap saat selama mesin mobil hidup. Secara sederhana kerja dari jenis EFI ini cukup sederhana. Bahan bakar dari tangki bahan bakar akan dipompa oleh pompa bensin menuju distributor bahan bakar. Pada injektor tekanan bahan bakar berkisar antara dua hingga tiga bar. Tekanan ini akan sanggup membuka katup jarum yang ada di dalam injektor sehingga penginjeksian dapat terjadi pada silinder. Sistem EFI Jenis L-EFI Jenis yang terakhir berdasarkan pengontrolannya adalah jenis L-EFI. Seperti ditunjukkan pada gambar berikut gambaran sederhana dari jenis ini. Perhatikan gambar secara seksama. Sistem EFI jenis L-EFI. Seringkali juga orang menyebut jenis L-EFI ini dengan sebutan L-Jetronik. Sama seperti D-EFI, pengontrolan penginjeksian bahan bakar telah dilakukan secara elektronik. Jika Anda penasaran dengan kata yang diwakili oleh hurup “L”, saya beritahu bahwa “L” berarti “luft”. Sebuah kata dari bahasa Jerman yang berarti udara. Dalam melaksanakan kerjanya, tipe L-EFI menggunakan sensor utama yakni sensor MAF atau mass air flow sensor. Sensor ini bertugas mendeteksi jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold. Sinyal digital hasil bacaannya akan dikirimkan ke ECU. Olahan data kemudian akan digunakan untuk mengontrol aktuator sehingga lama waktu penginjeksian bahan bakar yang dilakukan oleh injektor dapat terkendali sesuai dengan kebutuhan mesin. Setelah mengetahui jenis sistem EFI, rasanya tidak sempurna jika kita tidak membahas juga tentang sistem EFI terkait dengan komponen dan kelebihannya. Pada bagian ini, saya akan mencoba membahas tentang komponen-komponen yang ada pada sistem EFI sebuah mesin mobil dan apa saja kelebihannya jika kita membandingkannya dengan sistem lamanya yakni karburator. Electronic fuel injection atau kita sering menyingkatnya dengan istilah “EFI” adalah sistem penyemprotan bahan bakar yang sebuah sistem piranti elektronik mengontrol proses kerjanya. Sistem dalam kendaraan yang berguna untuk memastikan kebutuhan bahan bakar ini memegang peran penting dalam mesin kendaraan dan berikut sedikit ulasan terkait EFI. Pengertian Sistem EFI EFI merupakan kepanjangan dari electronic fuel injection. Ini berupa sistem elektronik untuk penyemprotan bahan bakar. EFI sendiri berupa teknologi terbarukan yang penggunaannya sudah nyaris pada semua kendaraan-kendaraan keluaran terbaru saat ini. Pada mesin kendaraan lawas sistem electronic fuel injection efi adalah sistem karburator. Karena masalah efisiensi dan masalah isu dunia yang lain misalnya kelangkaan dan krisis energi, perusahaan otomotif dunia mulai meninggalkan sistem ini. Selain itu, tuntutan mekanisme mesin-mesin mobil saat ini menjadikan komponennya belum kompatibel dan harus berganti sistem. Secara spesifiknya, EFI merupakan sistem elektronik penghasil campuran bahan bakar dengan udara secara ideal. Ketika menggunakan EFI, mesin kendaraan akan lebih efektif karena memperoleh pembakaran sempurna dari campuran udara dan bahan bakar yang sesuai kebutuhan mesin. Hasil dari proses inilah kemudian kendaraan menggunakannya untuk kerja mesin dan menjadikan tenaga gerak kendaraan. Pada mulanya, EFI berkembang dengan nama yang berbeda-beda. Salah satunya misalnya dari Suzuki. Meski memiliki nama yang berbeda-beda tetapi secara prinsip semuanya sama dan merujuk pada sistem injeksi bahan bakar yang serupa juga. Komponen-Komponen Sistem EFI Di depan, saya telah menyinggung tentang alat untuk mengontrol semua sistem efi adalah elektronik sistem. Penggunaan piranti elektronik untuk mengontrol sistem EFI ini lebih efektif. Hal tersebut salah satunya karena sudah siapnya berbagai komponen untuk menunjang kerja sistem lebih maksimal kedepannya. Nah, membahas seputar sistem EFI yang memiliki komponen lengkap, berikut kita akan mengulas beberapa komponennya. 1. Tangki Bahan Bakar Komponen pertama adalah tangki yang memiliki fungsi utama sebagai penampung bahan bakar kendaraan. Meski sistem ini baru, sejatinya komponen bernama tangki bahan bakar ini pasti ada di sistem karburator atau sistem yang lain. Pun juga akan kita temui di kendaraan bensin maupun diesel. Bahan bakar di tangki ini nantinya akan menjadi sumber utama pelumas komponen sistem injeksi. Beberapa bagian yang sangat bergantung pada tangki bahan bakar bahan bakar adalah fuel pump dan injektor. Untuk tangkinya sendiri, pabrikan otomotif membuatnya dari material plastik tebal yang lebih ringan dari tangki keluaran lawas. Meski hanaya dari material plastik, kekuatannya bahkan melebihi kekuatan tangki sistem bahan bakar yang lama. 2. Fuel Filter Komponen sistem EFI berikutnya adalah fuel filter atau saringan bahan bakar. Saringan bahan bakar EFI berfungsi untuk penyaringan kotoran dari bahan bakar yang ada di dalam tangki bahan bakar. Melalui komponen fuel filter ini, kita dapat memastikan bahan bakar yang mengalir ke ruang pembakaran bersih dan siap untuk melalui proses pembakaran. Secara umum, pada sistem EFI ada dua macam fuel filter yaitu filter kasar dan filter halus. Filter kasar memiliki susunan material dari kawat rajut berpori besar untuk menyaring material besar. Sementara itu, filter halus, bahan penyusunya terbuat dari kain dengan pori rapat sehingga partikel kotoran lebih kecil akan terhenti. Melihat kedua jenisnya filter halus memiliki sistem kerja yang lebih efektif, tapi dalam kendaraan modern kini juga sudah ada jenis water sedimenter untuk memilah bahan bakar dan air. Jenis fuel filter terbaru ini berguna memaksimalkan fungsi pembakaran tanpa partikel tambahan lain. 3. Delivery Pipe Komponen electronic fuel injection efi adalah delivery pipe yang berada di pipa ujung saluran bahan bakar. Komponen satu ini berguna menampung bahan bakar dari fuel pump dan menjadi titik temu seluruh injektor. Hal inilah yang menjadi alasan komponen harus bermaterial keras. Tekanan bahan bakar di pipa pembagi delivery pipe sangat tinggi. Selain karena ini adalah pipa paling terakhir dari sistem saluran bahan bakar, tekanan tinggi juga membuat mesin lebih stabil. Hal tersebut karena kondisi siap pakai bahan bakar yang melalui injektor dapat kapan saja terjadi. Bahkan jika tekanan berkurang, mesin dapat menjadi pincang terutama pada putaran tinggi. 4. ECU atau Engine Control Unit Berikutnya, ada ECU kendaraan yang menjadikan EFI bekerja lebih sempurna. Fungsi ECU sendiri adalah pengolah data dari komponen sensor. Sensor yang terlibat pada sistem bahan bakar EFI cukup banyak, beberapa di antaranya adalah sensor CKP, sensor CMP, dan sensor ECT. ECU akan mengolah data yang berasal dari semua sensor yang terlibat dalam sistem ini. Setelah mendapatkan hasil olahan datanya, ECU akan memerintahkan aktuator dalam hal ini injektor. Berdasarkan perintah itulah injektor bekerja untuk memberikan atau menyemprotkan bahan bakar sedikit atau banyak ke dalam ruang bakar. Tetapi jangan sahabat teknisi mobil bayangkan tentang seberapa lama proses tersebut berlangsung ya! Proses pengolahan data di ECU itu sangat cepat, bahkan hitungan waktunya hanya perlu satu per sekian detik saja. Dengan proses yang sangat cepat tersebut mesin akan menjadi tetap bekerja dengan baik. Hubungan antara sensor dan aktuator menjadi hal yang paling utama dalam hal tersebut. Sialnya masalah ECU adalah yang paling rumit dari semua layanan perbaikan mobil, dan video berikut membahas ciri-ciri kerusakan ECU. 5. Return Feed Selanjutnya, return feed yang berbentuk selang sebagai jalur feedback bahan bakar ke tangki jika tekanan terlalu tinggi. Komponen inilah yang menjadikan bahan bakar lebih efektif tanpa terbuang. Dalam kondisi mesin mengalami deakselerasi, bahan bakar akan berlebih di injektor. Akibatnya tekanan di dalam pipa pembagi akan sangat tinggi. Jika tidak ada return feed bisa jadi bahan bakar akan merembas ke luar pipa atau bahkan dapat mengakibatkan pipa pembagi pecah. Selain bertujuan hemat bahan bakar, return feed juga membuat komponen-komponen sistem bahan bakar EFI menjadi tahan lama. 6. Pressure Regulator Ada juga komponen pressure regulator atau alat yang berguna mendeteksi tekanan fuel pump. Komponen ini menggunakan prinsip kerja otomatis agar tekanan dalam mesin kembali stabil. Komponen ini sangat berguna untuk mengetahui seberapa besar tekanan bahan bakar yang ada pada sistem bahan bakar EFI. 7. Fuel Feed Komponen sistem EFI berikutnya adalah fuel feed. Ini adalah sebuah selang yang mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor dan disebut fuel feed. Material penyusun komponen ini adalah material mika kuat dengan kemampuan menahan tekanan bensin tepi rentan pecah. 8. Injector Komponen ini adalah salah satu yang paling penting dari sistem EFI. Injektor dapat mengeluarkan bahan bakar secara otomatis sesuai on-off kendaraan. Prinsip kerja injektor ini memanfaatkan nozzle yang membuka dan menutupnya berdasarkan sistem kemagnetan di dalam injektor. Akan tetapi, injektor tetap tidak bisa bekerja begitu saja pada sistem EFI. Ia bekerja berdasrkan perintah dari ECU dan oleh karena itu jika ECU rusak, injektor tidak mungkin dapat bekerja pada sistem ini. Terkait dengan masalah injektor, sabahat teknisi mobil dapat melihat video berikut yakni tentang cara memeriksa injektor dalam keadaan baik atau tidak. 9. Sensor-sensor Berkaitan dengan komponen sebelumnya, sensor ini berguna sebagai alat penentu periode injektor terbuka dan menutup. Sensor utama yang ada pada sistem EFI seperti sensor suhu udara, massa udara dan sudut pembukaan injektor. Umumnya, kendaraan memiliki 5 macam sensor yakni MAF, MAP, IAT, TPS, dan CKP. Baca juga 7 Sensor pada Common Rail + ECU 10. Fuel Pump Berikutnya, ada pompa bahan bakar yang berguna meningkatkan tekanan bahan bakar khususnya di bagian fuel feed yang disebut fuel pump. Pada mesin EFI terbaru komponen satu ini, prinsip kerjanya berdasarkan sistem kelistrikan, sehingga lebih sempurna dan tidak membebani mesin. Pompa bahan bakar mobil modern ada di dalam tangki. Ini berarti “pelumasan” fuel pump berasal dari bahan bakar itu sendiri. 11. Baterai Terakhir, komponen pada sistem EFI adalah baterai. Komponen ini memegang fungsi utama sebagai pemasok arus listrik di seluruh aksesoris elektronik kendaraan. Selain itu, baterai di EFI ini juga untuk memberi feedback tegangan ke ECU hasil pengolahan sensor dari kisaran 0 sampai 5. Mobil keluaran terbaru saat ini, akan ada sebuah sensor arus dan tegangan pada setiap baterainya. Ini untuk menjaga kestabilan arus dan tegangan sehingga kerja sistem EFI menjadi normal. Cara Kerja EFI Electronic fuel injection EFI adalah sistem bahan bakar injeksi yang bekerja dengan kontrol elektronic dengan prinsip pengamatan keadaan mesin, analisa ECU ,dan penyemprotan bahan bakar dengan massa yang sesuai kebutuhan. Pada sistem EFI ini, komponen ECU yang menjadi otak sistem secara universal, sehingga seluruh kinerja sistem bergantung pada ECU. Prinsip kerja ECU sendiri menampung seluruh informasi dari sensor kemudian memprosesnya untuk menentukan banyak bahan bakar yang harus masuk ke ruang pembakaran. Menurut keefektifitasan kerjanya, ketika ada banyak sensor yang diterima ECU maka kinerja sistem EFI ini juga akan semakin efisien. Selain itu, komponen lain dalam sistem juga bekerja dengan otomatis melalui aliran energi elektronik dari baterai. Kelebihan EFI Bagian terakhir yang perlu sabahat teknisi mobil ketahui seputar electronic fuel injection adalah kelebihan sistemnya. Sistem yang kita kenal secara akrab dengan nama sistem injeksi ini muncul sebagai hasil perkembangan sistem karburator. Hal ini menjadikan mesin injeksi memiliki prinsip kerja lebih efektif dan fleksibel tentunya. Kelebihan EFI dari sistem lama adalah kinerjanya yang lebih cerdas. Para ilmuwan membuat sistem ini bekerja dangan bantuan sistem elektronik. Tentu saja dengan baterai sebagai sumber daya utama sehingga menjadikan mesin bekerja modern. Kita menyebut EFI sebagai sistem cerdas juga karena sistem kerjanya sudah secara elektronik bukan dengan prinsip mekanik lagi. EFI sistem injeksi bahan bakar adalah standar mesin kendaraan saat ini yang memiliki kelebihan engine performance yang sangat comfortable untuk setiap kinerjanya. Selain itu, EFI juga memiliki fuel injeksi yang akurasinya sangat tinggi dalam menunjang emisi lebih resik. Keunggulan lain dari pemanfaatan sistem ini adalah respon mesin menjadi lebih cepat, baik saat ekselerasi maupun deselerasinya. Pada beberapa kemungkinan, sistem EFI ini mendukung mesin hidup dalam kondisi apapun seperti cuaca dingin dan panas sekalipun. Sistem EFI dengan kontrol elektronik ini juga memiliki kinerja fuel cut otomatis yang baik. Hal ini menjadikan mesin bisa otomatis menghentikan semprotan bahan bakar saat deselerasi.

EdelbrockSBF Victor 5 Turnkey 460's From From there just send us the harness and ECU from the fuel injected truck, and we will convert it to our Dalam sistem Electronic Fuel Injection (EFI) ada 3 susunan dasar sistem, komponen no Pit Stop USA is the Online Motorsports Superstore! PENGENALAN SISTEM EFI Electronic Fuel Injection M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG MENGAPA HARUS BERALIH KE SISTEM EFI Standar emisi di Eropa dan Amerika UERO 3begitu ketat, dimana karburator tidak bisa memenuhi syarat tersebut Dengan sistem EFI terpenuhi. Emisi gas buang rendah. Hemat bahan bakar. Tenaga mesin lebih optimal Apakah emisi gas buang itu ? Hasil dari satu proses pembakaran yang terjadi dalam mesin Cx. Hx + O 2 CO 2 + H 2 O + NOx Zat-zat beracun Carbon Monoxide CO, Hidrocarbon HC, Nitrogen Oxide NOx, Sulfur Oxide SOx, Plumbum OxidePb. Ox M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG DAMPAK DARI EMISI GAS BUANG Bagi Kesehatan Manusia M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG Membangun pola pikir masyarakat Indonesia tentang kendaraan teknologi EFI Menjadikan masyarakat dari tidak tahu menjadi akrab dengan kendaraan teknolog sistem EFI Cinta kendaraan EFI Cinta INDONESIA SISTEM EFI DEFINISI Sistem suplai bahan bakar dengan menggunakan teknologi kontrol secara elektronik yang mampu mengatur pasokan bahan bakar dan udara secara optimum yang dibutuhkan oleh mesin pada setiap keadaan Garis besar sistem EFI Digolongkan menjadi 3 system Air Induction System Electronic Control System Fuel Delivery System M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Garis besar sistem EFI M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Sistem aliran bahan bakar Injector Fuel Pressure Regulator Fuel Delivery Pipe Fuel Filter Fuel Tank Fuel Return Pipe Fuel Pump M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Sistem aliran bahan bakar Terdiri dari tanki, pompa, saringan, pipa saluran, injector, regulator tekanan, dan pipa pengembali Bahan bakar dialirkan dari tanki ke injector oleh pompa elektrik. Letak pompa khusus ada didalam tanki atau dekat tanki, disaring oleh fuel filter Tekanan bahan bakar dijaga konstan oleh regulator. Bahan bakar yang tidak dialirkan ke intake manifold oleh injector dikembalikan ke M. Azam Sakhson tanki melalui pipa pengembali SMKN 3 Jombang Sistem Induksi Udara M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Sistem Induksi Udara Terdiri dari pembersih udara air cleaner, meter aliran udara air flow meter, katup gas throtle valve, ruang masuk udara air intake chamber, intake manifold runner, dan katub masuk intake valve Ketika katub gas dibuka, udara mengalir sampai air cleaner, terus ke air flow meter ON pada type L, melalui katub gas dan sampai ke dinding intake manifold runner terus ke katub masuk Udara dialirkan ke mesin, ketika katub gas dibuka lebih lanjut udara lebih banyak masuk ke silinder Mesin Toyota menggunakan 2 cara yang berbeda untuk mengukur volume udara yang masuk. Tipe L mengukur aliran udara secara langsung menggunakan air flow meter. Tipe D mengukur aliran udara tidak secara langsung, tapi memonitor M. Azam Sakhson tekanan didalam intake manifold SMKN 3 Jombang Sistem Induksi Udara Perbedaan type D-EFI dan L-EFI M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Sistem Kontrol Elektronik M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Sistem Kontrol Elektronik Terdiri dari beberapa macam sensor engine, ECU Electronic Control Unit, injector unit, dan kabel rangkaian ECU menentukan dengan tepat jumlah bahan bakar yang diperlukan injector oleh engine sensor ECU menentukan injector ON untuk waktu yang tepat, sebagai acuan lama-pulsa injeksi injection duration, untuk dialirkan sesuai perbandingan udara dan bahan bakar yang dibutuhkan engine M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang DASAR KERJA EFI SENSOR ECU CKP INJECTOR TPS OS ECT IAT KS MAP M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang DASAR KERJA EFI Udara yang masuk ke mesin diukur oleh air flow meter, ketika udara masuk ke silinder, bahan bakar dicampur dengan udara oleh injector Injector diatur didalam intake manifold sebelum katub masuk, injector menggunakan selenoid yang dikendalikan oleh ECU memberi pulsa ke injector agar rangkaian ground injector ON dan OFF Ketika injector ON, membuka menyemburkan atom bahan bakar dibelakang katub isap M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang DASAR KERJA EFI Ketika dalam intake yang berarus udara, dan membentuk uap masih bertekanan rendah didalam intake manifold. ECU memberi sinyal ke injector untuk mengalirkan bb secukupnya untuk mencapai perbandingan ideal udara dan bb 14, 7 1 Ketepatan jumlah bb yg disemburkan ke engine adalah tugas dari ECU menentukan dasar jumlah injeksi yg berdasar pada ukuran volume udara dan rpm Tergantung pd kondisi kerja engine, jumlah injeksi akan bervariasi, ECU memonitor variabel seperti Suhu Pendingin, speed engine, sudut pembukaan gas, dan kandungan oksigen pd knalpot dan mengoreksi injeksi untuk menentukan akhir jumlah injeksi M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang KEUNTUNGAN SISTEM EFI Campuran udara & bb sama yang didistribusikan Setiap silinder ada injektornya yang mengalirkan bb secara langsung ke katup masuk ini menghilangkan hambatan bb harus melalui intake dulu, alhasil peningkatan distribusi bb ke silinder Kontrol perbandingan udara & bb sangat acurat pd segala kondisi kerja mesin EFI mensuplai secara terus menerus perbandingan udara & bb ke engine, ini memberikan daya yang lebih baik, ekonomis dan control emisi M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang KEUNTUNGAN SISTEM EFI Respon pedal gas dan tenaga sangat bagus Aliran bb secara langsung dibelakang katub masuk, katub masuk didesain untuk dpt mengoptimalkan aliran udara , ini akan meningkatkan tenaga dan respon katub gas Peningkatan pada saat Start dingin dan waktu operasi Kombinasi yg baik atomisasi bb dan injeksi langsung pd katub masuk meningkatkan kemampuan start dan kerja pada engine dingin Mekaniknya simpel, mengurangi penyetelan yang sanat peka Sistem EFI tdk bersandar pd banyak penyetelan utama untuk pengayaan dingin atau bb metering, sebab sistem ini mekaniknya simpel, mengurangi kebutuhan maintenance M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM Dengan pengenalan dari TCCS Toyota Computer Control System, EFI lebih maju dari system control bb yang simpel menuju ke system engine yang terintegrasi dan system emisi. Walaupun sistem pengaliran bb nya sama seperti konfensional EFI. TCCS Electronic Control Unit ECU juga mengontrol sudut pengapian busi, juga mengatur Idle Speed Control ISC, Exhaust Gas Recirculating EGR, Vacum Switching Valve VSV dan yang lainnya M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM ISC EGR ISA M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM Ignition Spark Angle ISA System EFI-TCCS mengatur sudut kemajuan pengapian yang dimonitor kondisi kerja engine, hitungan saat pengapian yg optimum, dan pengapian busi pada saat yg tepat Idle Speed Control ISC System EFI-TCCS mengatur kecepatan idle, untuk beberapa tipe dikontrol oleh ECU memonitor kondisi kerja engine untuk menentukan yang cocok kecepatan idle yg dipakai M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM Exhaust Gas Recirculation EGR Syatem EFI-TCCS mengatur periode kebawah yg EGR dikenalkan ke engine, kendali ini terpenuhi melalui penggunaan EGR Vacum Switching Valve VSV Other Engine Related System Sebagai tambahan pd sistem utama hanya diuraikan, TCCS ECU mengoperasikan Electronically Controlled Transmission ECT, Variabel Induksi System T-VIS, kopling kompresor AC dan turbocharger/supercharger M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM Self Diagnosis Syatem Sebuah sistem menganalisa diri sendiri ini disatukan didalam TCCS ECU, sistem ini menggunakan sebuah lampu peringatan check engine terdapat pada combination meter yg dpt memberikan peringatan kepada pengemudi ketika ada kesalahan khusus yang terdeteksi didalam sistem kontrol. Lampu check engine juga dpt menginformasikan rankaian kode diagnosis untuk membantu teknisi dalam mengatasi kesalahan ini M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang EFI – TCCS SYSTEM Summary Ringkasan Sistem EFI terdiri dari 3 sistem dasar . Sistem kontrol elektronik menentukan dasar jumlah injeksi berdasarkan pada sinyal listrik dari air flow meter dan rpm mesin. System aliran bb memelihara tekanan bb konstan pada injektor. Disini mengharuskan ECU untuk mengontrol lamanya injeksi dan mengirim jumlah bb yg sesuai untuk kondisi mesin. System induksi udara, mengirim udara ke engine berdasarkan permintaan. Campuran udara bb dibentuk di intake manifold ketika udara bergerak sampai ke intake runner. System EFI memberikan peningkatan performace engine, perbaikan bb ekonomis, dan peningkatan kontrol emisi. Sangat sedikit pemeliharaan atau periode penyetelan M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang INJECTOR TIMING/DRIVE CIRCUIT Bentuk rangkaian penggerak injector dan program ECM menentukan kapan setiap injector mengalirkan bensin yang berhubungan dengan rpm engine. Jika injector pada ON ini tergantung pada posisi sudut poros engkol, ini dikatakan penyesuaian injeksi. Bahwasanya injector diatur waktunya oleh posisi susudt poros engkol Tergantung pada pengetrapan di engine, ada 3 tipe synchron injection Simultan – bersama , Groupied , dan Sequential – sendiri M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang INJECTOR TIMING/DRIVE CIRCUIT Pada semua tipe ini, tegangan dikirim ke injector dari kontak-pengapian atau relay utama EFI dan ECM mengendalikan operasi injector dengan mengarahkan transistor ke massa rangkaian injector. Untuk tipe simultan dan group adalah tipe lama dan yang saat ini tidak lagi digunakan. Pada tipe simultan , semua injector dipulsa pada saat yang sama oleh sebuah rangkaian pengendali M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang INJECTOR TIMING/DRIVE CIRCUIT Pada tipe group , injector dikelompokan dalam kombinasi, pengarah transistor untuk setiap group injector Pada tipe sequential, setiap injector dikontrol secara terpisah dan diatur waktu ke pulsa tepat sebelum katup masuk membuka Suatu ketika ECM memerlukan untuk menginjeksi bensin ke silinder tanpa dipengaruhi dari posisi poros engkol ini dkatakan sinkron injeksi Injeksi tidak sinkron ketika bensin dinjeksikan ke semua silinder secara bersama tanpa dipengaruhi oleh sudut poros engkol , perintah ini dilakukan pada saat Start dan percepatan M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang FUEL INJECTION VOLUME CONTROL Jumlah bensin yang diinjeksikan tergantung pada tekanan dan lamanya injector ON Tekanan bensin dikontrol oleh regulator dan lamanya injector ON dikontrol oleh ECM Waktu injector ON sering dikatakan durasi atau lebar pulsa dan diukur dalam millisecond Saat start dingin memerlukan pulsa yang lebih lebar M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang FUEL INJECTION VOLUME CONTROL Lebar pulsa tergantung terutama pada beban engine dan suhu pendingin. Pada beban engine lebih tinggi dan throttle dibuka lebih lebar untuk memasukan udara, maka lebar pulsa ditingkatkan. ECM menentukan dasar durasi pada sinyal input sensor, kondisi engine dan programnya M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang FUEL INJECTION DURATION CONTROL MODES AND CORRECTIONS - Basic Injection Duration Control Starting Injection Control - Intake Air Temperature Correction - Voltage Correction - Basic Injection Duration Control Fuel Injection Duration Control - Intake Air Temperature Correction - After-Start Enrichment - Warm-up Enrichment - Air-Fuel Ratio Correction During Transition Aftar-Start Injection Control - Injection Correction - Power Enrichment - Air-Fuel Ratio Feedback Correction - Idling Stability Correction - Voltage Correction - High Attitude Compensation Correction M. Azam Sakhson - Fuel Cut-Off SMKN 3 Jombang INJECTION START MODE Start Mode Ketika switch pengapian pada posisi start ECM menerima sinyal Voltage pada terminal STA. ECM menentukan dasar durasi injeksi berdasar pada sinyal ECT THW, Pada engine yang dilengkapi sensor MAP akan memodifikasi durasi berdsasarkan sinyal IAT THA ECM akan mengatur durasi berdasar pada tegangan batere. Selama putaran poros engkol saat start, tegangan batere drop menyebabkan klep injektor bergerak lambat. ECM mengoreksi untuk meningkatkan durasi injeksi. Ketika ECM menerima sinyal NE tergantung posisi sensor diporos engkol, semua injektor akan ON bersama. Ini menjamin adanya cukup bensin untuk melakukan start. Catatan bahwa pada suhu dingin, waktu durassi injeksi ditingkatkan secara drastis untuk memperdaya penguapan bb yang miskin pada temperature M. ini Azam Sakhson SMKN 3 Jombang INJECTION START MODE M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang AFTER START INJECTION CONTROL MODE Engine Running after start Injection Duration Control Total durasi injeksi bensin adalah ditentukan 3 dasar 1. Dasar durasi injeksi; 2. Koreksi durasi; 3. Koreksi tegangan 1. Dasar durasi injeksi adalah berdasar pada jumlah udara dan rpm mesin. Jumlah udara pada komponen MAF ditentukan oleh sinyal tegangan MAF. Pada sensor MAP, ECM menghitung jumlah udara berdasarkan pada sinyal PIM, rpm mesin, sinyal THA, dan jumlah nilai efisien disimpan didalam ECM 2. Koreksi Injeksi mengatur dasar durasi injeksi untuk mengakomodasi daya mesin dan kondisi operasi mesin yang berbeda 3. Koreksi tegangan mengatur dasar durasi injeksi untuk mengkompensasi perbedaan tegangan listrik M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang AFTER START INJECTION CONTROL MODE M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang AFTER START ENRICHMENT & WARM UP CORRECTION After Start Enrichment kaya Seketika itu setelah start, ECM mensuplai jumlah bensin extra untuk periode tertentu menstabilkan putaran engine Jumlah koreksi ini adalah model paling tinggi setelah engine distart dan berangsur-angsur menurun. Nilai jumlah koreksi maksimum berdasarkan pada suhu pendingin engine. Engine lebih panas, jumlah bensin yang diinjeksikan berkurang M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang AFTER START ENRICHMENT & WARM UP CORRECTION Pemanasan Campuran Kaya Suatu bensin campuran kaya adalah diperlukan terutama untuk engine pada waktu dingin. ECM menginjeksi extra berdasar pada suhu pendingin. Seperti pada pemanasan mesin, jumlah campuran menurun , tergantung pada jenis engine pemanasan akan berakhir pada suhu mendekati 50 o. C – 80 o. C Jika ECM ada didalam Fail Safe Mode untuk DTC PO 115, ECM mengganti suatunilai temperatur yang pada umumnya 80 o. C M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Correction Based on Intake Air Temperature MAP Sensor Equipped Engines Koreksi berdasar pada suhu udara masuk bila dilengkapi MAP sensor Kepadatan udara di intake menurun ketika suhu naik. Berdasarkan pada sinyal IAT THA, ECM mengatur durasi injeksi bensin meratakan untuk perubahan kepadatan udara. ECM diprogramkan sedemikian rupa pada 20 o. C durasi ditingkatkan, diatas 20 o. C durasi diturunkan Jika ECM ada didalam Fail Safe Mode untuk PO 110, ECM menggantikan suhu nilai 20 o. C M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Correction Based on Intake Air Temperature MAP Sensor Equipped Engines Koreksi Tenaga Pengkayaan Ketika ECM menentukan mesin beroperasi pada beban tengah menuju berat , ECM akan meningkatkan durasi injeksi bensin. Jumlah bensin yang ditambahkan berdasar pada sensor MAF atau MAP, TPS, rpm engine. Ketika engine bebanya jumlah udara dinaikan, durasi injeksi dinaikan. Ketika rpm dinaikan, frekuensi injeksi dinaikan pada tarip yang sama M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Correction Based on Intake Air Temperature MAP Sensor Equipped Engines Koreksi Percepatan Pada percepatan awal, ECM memperluas durasi injeksi campuran kaya untuk mencegah tersendat atau keraguan. Durasi akan tergantung pada bagaimana throtle valve terbuka dan beban engine. Semakin besar beban mesin dan throtle terbuka injeksi lebih panjang M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Decel eration Fuel Cut Selama throtle ditutup , adalah periode perlambatan, pengaliran bensin tidak diperlukan. Untuk mencegah emisi dan ekonomis bensin, ECM tidak akan membuka injektor dibawah kondisi perlambatan. ECM akan memulai penyemprotan pada suatu perhitungan rpm. Diperlihatkan pada grafik, penghentian bensin dan kecepatan sebagai variabel, tergantung pada suhu pendingin, kondisi kopling AC, dan sinyal STA, khususnya ketika beban extra terjadi, ECM akan mulai injeksi lebih awal M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Decel eration Fuel Cut Fuel Tau Cut Adalah mode yang diterapkan pada beberapa engine saat perlambatan yang lama dengan throtle valve tertutup. Pada saat ini kelebihan oksigen akan masuk konvertor yang katalis. Untuk mencegah ini ECM akan dengan singkat mempulsa injektor Engine Over-Rev Fuel Cut Off Untuk mencegah engine rusak, suatu rev-limiter diprogramkan kedalam ECM. Kapan saja rpm melebihi ambang batas yang diprogramkan, ECM menutup injektor. Sekali ketika rpm jatuh dibawah ambang batas, injektor dikembalikan ON. Secara kas ambang batas rpm sedikit diatas garis redline rpm M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Decel eration Fuel Cut Vehicle Over-Speed Fuel Cut Off Pada beberapa kendaraan, injeksi bensin distop jika kecepatan kendaraan melebihi ambang batas tertentu yang telah diprogram didalam ECM. Injeksi bensin akan kembali lagi setelah kecepatan drop dibawah ambang batas M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang Battery Voltage Correction Koreksi Tegangan Batere Pengetrapan tegangan ke injektor bensin akan mempengaruhi ketika injektor membuka dan pada tingkat membuka. ECM memonitor system tegangan dan akan merubah sinyal injeksi tepat waktu. Jika sistem tegangan lebih rendah , sinyal injeksi tepat waktu akan lebih lama, tetapi suatu kenyataan injektor terbuka akan menyisakan yang sama jika sistem tegangan menjadi lebih tinggi M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang IGNITION SYSTEM Distributorless types tipe tanpa distributor Direct Ignition System DIS - 1 silinder 1 koil Sistem ini ada 2 macam 1. Satu igniter untuk semua silinder koil M. Azam Sakhson 49 SMKN 3 Jombang IGNITION SYSTEM 2. Satu igniter untuk setiap silinder koil Igniter menyatu dengan koil M. Azam Sakhson 50 SMKN 3 Jombang IGNITION SYSTEM Ignition Coil with integrated Igniter Mempunyai 4 terminal kabel → → +B IGT signal IGF signal Ground M. Azam Sakhson SMKN 3 Jombang TERIMA KASIH Gambarskema mesin EFI: Sistem EFI adalah sistem pelayanan bahan bakar pada mesin bensin yang menentukan bahan bakar yang optimal (tepat) disesuaikan dengan jumlah dan temperatur udara yang masuk, kecepatan mesin, temperatur air pendingin, posisi throttle valve dan udara bekas yang dihasilkan di dalam exhaust manipold.Komputer EFI akan

Sistemanalog hardware adalah sistem yang menggunakan komponen-komponen analog serta pengkawatan yang rumit antar komponen dasar tersebut. Kekurangan pada kedua sistem tersebut yang signifikan yaitu tidak bisa diprogram ulang, satu alat hanya untuk satu programmable atau sistem berbasis mikroprosesor memiliki beberapa

SUSUNANDASAR SISTEM EFI • System EFI bisa dibagi jadi 3 system fungsional yakni : system bahan bakar (fuel sistem), system induksi angin (air induction sistem), serta system pengontrol elektronik (electronic control sistem). System EFI terbagi dalam system injeksi bahan bakar (fuel injection sistem) serta system koreksi injeksi (injection
bidangengine Tune Up Sistem Injeksi yang diselenggarakan oleh lembaga penyelenggara yabg memiliki ijin. dan/atau akreditasi dibidang dan pengalaman kerja bagi pemohon individual. Telah memiliki sertifikat kursus atau latihan kerja pada bidang Engine Tune Up Injeksi. Minimal Sekolah Dasar dan mempunyai pengalaman kerja minimal 3 tahun pada
Чէቤիлዙջуդо уδիктурс ωΒθγыգ φօմιψа
И усαլեшаζՊዷψ ощеξав
Λуወоጮα ጄ ሂбуГаքу ε τохощуβ
Юξ խվачሤ ፉትշωβуጺсፀ рሹкуср ዦէкигинορа
ጅձխ υгли сруሌибрДιр σата оф
Лεտሠδխв йапοдиբоδԷ ժ
. 375 73 62 462 208 392 427 353

3 sistem dasar efi